Info Pramuka/PMR : Macam-macam Tandu | Junait
Oleh
Junait, S.Pd., M.Si.
Demikian informasi ini saya share dengan tujuan untuk memberikan informasi dasar bagi adik-adik Pramuka dan Palang Merah Remaja (PMR) supaya mengetahui informasi dasar tentang tandu dan kelengkapannya.
Tujuan lain yang saya harapkan adalah agar pada saat terjadi bencana alam ataupun hal-hal yang membutuhkan evakuasi, tidak terjadi kepanikan atau kesalahan dalam menangani korban dan mencegah terjadinya kematian.
Demikian infonya semoga bermanfaat.
Salam Pramuka dan Inter Arma Caritas.
Admin.
Junait, S.Pd., M.Si.
Tandu
Ass. Wr. Wb.
Salam Pramuka,
Inter Arma Caritas,
Haloo Adik-adik Pramuka dan Palang Merah Remaja (PMR), kali ini Kakak hadir melalui blog ini untuk memberikan informasi dasar tentang "TANDU".
Berikut informasinya, Simaaak yaaa :
A. PENGERTIAN TANDU
Tandu ialah sebuah alat yang dibuat untuk mengevakuasi
korban dari tempat kejadian ketempat yang lebih aman atau rujukan.
Adapun rujukan dapat di artikan sebagai tempat dimana korban
harus dirawat, misalnya rumah sakit, puskesmas, ataupun tempat yang dimana
korban layak untuk dirawat/ tempat yang lebih aman.
B. TUJUAN TANDU
Ada begitu
banyak macam-macam tandu, namun penulis akan uraikan sebagian dibawah ini,
meskipun begitu banyak macam-macam tandu namun tujuan dari tandu itu semua
sama. Yaitu sebagai alat untuk mengevakuasi korban dari tempat kejadian
ketempat yang lebih aman atau rujukan.
C. MANFAAT TANDU
Memudahkan
penolong untuk mengevakuasi korban, memberi rasa nyaman pada korban pada saat
evakuasi berlangsung.dll
D. MACAM-MACAM TANDU
Macam-macam
tandu itu sangatlah banyak dan beraneka ragam bentuknya, namun tujuan dari
tandu itu sama yaitu sebagai alat untuk mengevakuasi korban.
Adapun macam-macam tandu yang sering kita kenal antara lain
:
1. Tandu Sepinal
Yaitu: tandu yang
digunakan untuk mengevakuasi korban patah tulang belakang. Tandu ini memiliki
bentuk seperti daun pintu yang rata. Dikarnakan tulang yang patah tersebut
adalah bagian belakang maka tandu harus berbentuk rata, tujuannya agar tulang
balakang yang patah tetap pada posisi yang benar, mencegah terjadinya kematian
dan dapat memberi rasa nyaman terhadap pasien.
2. Tandu Sorong
adapun tandu
ini sering kita jumpai di rumah sakit - rumah sakit, puskesmas, maupun di dalam
ambulance. tandu sorong ini jarang kita jumpai pada saat di lapangan dikarnakan
adanya roda yang memerlukan jalan atau lintasan yang bagus maka tandu ini
jarang kita jumpai pada saad di lapangan.
Tandu sorong ini adalah tandu yang sangat megah, dikatakan
megah karena tandu ini terbuat dari bahan busa yang beralaskan kain yang
membuat pasien merasa lebih nyaman
3. Tandu Lipat
Dikatakan
tandu lipat yaitu: karena tandu ini memiliki sifat yang sangat praktis,
kepraktisannya ini terdapat pada kemudahan tandu untuk dapat dilipat sehingga
tandu tidak memebesar dan mudah dibawa, tandu ini dibuat dengan memakai alat
atau bahan dari besi dan kain. Tandu ini sering digunakan untuk mengevakuasi
korban pada saat permainan bola. Dikarnakan tandu ini memiliki sifat yang
sangat praktis,maka tandu ini dapat dugunakan dimana saja.
4. Tandu Darurat
Tandu darurat
yaitu : tandu yang sering sekali di gunakan ketika dalam keadaan darurat atau
mendesak yang diluar dari perkiraan atau kemampuan manusia misalnya lupa atau
lintasan yang tidak memungkinkan untuk membawa tandu yang sudah ada.
Tandu darurat ini sering di gunakan ketika dalam keadaan
darurat misalnya ketika di hutan ataupun lembah yang mana dalam keadaan itu
tidak mungkin untuk membawa tandu yang sudah ada atau sudah jadi, maka dalam
keadaan itulah tandu darurat ini dipakai.
Adapun pengertian tandu darurat itu sendiri adalah: sebagai
alat transportasi darurat yang dibuat dengan menggunakan alat atau bahan yang
seadanya.
Hal-hal yang diperlukan dalam pembuatan tandu darurat adalah
sebagai berikut:
1. bambu atau kayu
2. tali
3. mitella
4. pembalut gulung
Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:
- 2 (dua) buah bambu panjang yang memiliki ukuran panjang 225 cm atau yang disebut ibu tandu. 2 buah bambu pendek yang memiliki ukuran panjang 60 cm atau yang disebut anak tandu.
- 2(dua) buah tali tandu yang memiliki panjang 13 m dan memiliki ukuran diameter 3,5,8 ml
- 3 (tiga) buah mitella yang memiliki ukuran segitiga sama kaki yang panjang kakinya 60 dan lebar 125
- 2(dua) buah pembalut gulung yang memiliki ukuran panjang 2m adapun kegunaan dari pembalut gulung ini adalah untuk pengikat korban, agar korban tetap dalam posisi dan tidak jatuh dari tandu ketika melewati lintasan yang sulit, misalnya didaerah tebing dan lintasan-lintasan yang dikhawartirkan korban dapat terjatuh.
E. SIMPUL
Selain
dari pada apa yang telah penulis uraikan di atas pembuatan tandu juga memiliki
cara pengikatan yang khusus yaitu dengan memakai simpul. Simpul yang digunakan
dalam pembuatan tandu darurat ada dua macam yaitu:
1. Simpul Pangkal
yaitu simpul yang digunakan pada awal pembuatan tandu
darurat.
2. Simpul Jangkar
yaitu simpul yang digunakan dalam proses pengenaman jaring
tandu.
Dari pengikatan simpul jangkar yang benar, maka akan
ditemukan 7(tujuh) buah belah ketupat.
F. JARAK DAN SISA TALI
Dalam pembuatan tandu darurat harus
juga diperhatikan akan adanya jarak, adapun tujuan dari jarak ini adalah agar
penolong mendapatkan kemudahan dan kenyamanan baik dalam hal pengangkatan tandu
saat evakuasi ataupun yang lainnya.
a. jarak pegangan tandu adalah 25-30 cm
b. jarak anak tandu 3-5 cm
c. sisa tali tandu 10-12 cm
G. CARA PEMBUATAN TANDU DARURAT
Terlebih
dahulu kita siapkan alat-alat yang akan digunakan, kemudian kita membuat simpul
pangkal yang kemudian simpul tersebut di kaitkan pada anak tandu, kemudian tali
dililitkan keatas memutar sebanyak 3(tiga) kali, dan kesamping juga sebanyak
3(tiga) kali. Pada saat memasuki pelilitan dua ke tiga ibu jari dimasukkan pada
daerah peliitan, tujuannya adalah untuk memberi senggang atau kemudahan pada
saat memasukkan tali yang untuk mengikat agar tandu kuat, begitu juga yang di
lakukan pada pelilitan berikutnya.
Teknik selanjutnya dalam proses pembuatan tandu darurat
ialah membuat simpul jangkar yang langsung di kaitan pada ibu tandu.
H. PEMASANGAN MITELLA
Adapun tujuan dari pemasangan mitella ini adalah sebagai
berikut
1. sebagai penentu letak kepala
2. pemberi rasa nyaman terhadap pasien
Keterangan
- mitella harus dipastikan pada posisi bagian atas tandu
- mitella tengah menunjukkan atau menentukan letak posisi kepala korban.
I. PEMASANGAN PEMBALUT GULUNG (PG)
Seperti yang
telah penulis jelaskan di atas bahwa fungsi dari pembalut gulung ini adalah
sebagai pengikat korban agar tidak jatuh dari tandu pada saad melintasi
lintasan yang sulit yang di khwatirkan korban akan jatuh dari tandu.
J. KESIMPULAN
Tandu
adalah alat untuk mengevakuasi korban dari tempat kejadian ketempat yang lebih
aman atau rujukan.
Macam-macam tandu antara lain
1. Tandu spinal
2. Tandu sorong
3. Tandu lipat / standar
4. Tandu darurat
Tandu ini peranannya sangat penting pada saat terjadi
bencana alam,kecelakaan,maupun hal-hal yang diluar kemampuan manusia yang
membutuh kan evakuasi missal kecelakaan. dan lain-lain
Demikian informasi ini saya share dengan tujuan untuk memberikan informasi dasar bagi adik-adik Pramuka dan Palang Merah Remaja (PMR) supaya mengetahui informasi dasar tentang tandu dan kelengkapannya.
Tujuan lain yang saya harapkan adalah agar pada saat terjadi bencana alam ataupun hal-hal yang membutuhkan evakuasi, tidak terjadi kepanikan atau kesalahan dalam menangani korban dan mencegah terjadinya kematian.
Demikian infonya semoga bermanfaat.
Salam Pramuka dan Inter Arma Caritas.
Admin.
Komentar
Posting Komentar