Resume Teori Pembangunan Dunia Ketiga
Oleh
Junait, S.Pd., M.Si.
RESUME buku teori pembangunan dunia ketiga
[Arief Budiman]
TEORI PEMBANGUNAN DUNIA KETIGA
BAB I
PEMBANGUNAN SEBAGAI STUDI INTERDISIPLINER
I. ARTI PEMBANGUNAN
Secara umum pembangunan dapat diartikan sebagai usaha untuk memajukan
kehidupan masyarakat dan warganya. Kemajuan yang di maksud terutama
adalah kemajuan material. Pembanguan sering diartikan sebagai kemajuan
yang dicapai oleh sebuah masyarakat di bidang ekonomi. Bagi rakyat
kecil, pembangunan memiliki arti lain. Pembangunan merupakan sebuah mala
petaka yang mendamparkan hidup mereka karena pengalaman yang mereka
alami berkaitan dengan pembangunan sebagai kebijakan pemerintah.
II. MENGUKUR PEMBANGUNAN
1. Kekayaan rata – rata
II. MENGUKUR PEMBANGUNAN
1. Kekayaan rata – rata
Sebuah masyarakat dinilai berhasil melaksanakan pembangunan, apabila
pertumbuhan ekonominya cukup tinggi. Dengan demikian yang di ukur adalah
produktivitas masyarakat atau produktivitas negara setiap tahunnya.
Dengan adanya tolok ukur ini, kita dapat membandingkan negara yang satu
dengan negara lain. Dengan demikian pembangunan di sini diartikan
sebagai jumlah kekayaan keseluruhan sebuah bangsa atau negara.
2. Pemerataan
Kekayaan keseluruhan yang di miliki atau yang di produksi sebuah
bangsa tidak berarti bahwa kekayaan itu merata dimiliki oleh semua
penduduknya. Oleh karena itu timbul keinginan untuk memasukan aspek
pemerataan dalam pembangunan. Pemerataan ini secara sederhana di ukur
dengan beberapa persen dari PNB diraih oleh 40% penduduk termiskin, 40%
penduduk golongan menengah, dan 20% penduduk golongan terkaya. Bangsa
yang berhasil melakukan pembangunan adalah mereka yang disamping tinggi
produktivitasnya, penduduknya juga makmur dan sejahtera secara relatif
merata.
3. Kualitas Kehidupan
Salah satu cara untuk mengukur kesejahteraan penduduk adalah dengan
menggunakan tolok ukur PQLI ( Physical Quality of Life Index ). Tolok
ukur ini di kenalkan oleh Moris yang mengukur tiga idikator yaitu antara
lain:
a ) rata – rata harapan hidup sesudah umur satu tahun,
b ) rata – rata jumlah kematian bayi, dan
c ) rata – rata prosentase buta dan melek huruf.
4. Kerusakan Lingkungan
Negara yang tinggi produktivitasnya dan merata pendapatannya bisa
saja berada dalam sebuah proses untuk menjadi semakin miskin, karena
pembangunan yang menghasilkan produktifitas yang tinggi itu tidak
memperdulikan dampak terhadap lingkunganya. Lingkungan semakin rusak,
akibatnya pembangunan tidak bisa berkelanjutan. Karena itu dalam
kriteria keberhasilan pembangunan yang paling baru, dimasukan juga
faktor kerusakan lingkungan sebagai faktor yang menentukan.
5. Keadilan Sosial dan Kesinambungan
Dua faktor baru yang ditambahkan yaitu faktor keadilan sosial (
pemerataan pendapatan ) dan faktor lingkungan, berfungsi untuk
melestarikan pembangunan ini, supaya dapat berlangsung terus secara
berkesinambungan. Dua faktor ini sebenarnya saling berkaitan erat. Yang
pertama keadilan sosial, bukanlah faktor yang dimasukan diatas
pertimbangan moral, tetapi faktor ini berkaitan dengan kelestarian
pembangunan. Faktor keadilan sosial juga seperti kerusakan sosial yang
bisa mengakibatkan dampak yang sama. Kerusakan sosial ini dapat di ukur
oleh indeks Gini dan tingkat kualitas kehidupan fisik seperti yang di
cerminkan oleh tolok ukur PQLI.
III. BEBERAPA CABANG ILMU EKONOMI
1. Ekonomi tradisional
1. Ekonomi tradisional
Ilmu ekonomi membahas pembangunan dalam pertumbuhan material. Ekonomi
berurusan dengan pengelolaan berbagai sumber daya, baik sumber daya
material maupun sumber daya manusia, supaya dapat menyejahterakan
masyarakat. Menurut Todaro, Ilmu ekonomi tradisional berurusan dengan
sumber – sumber produktif langka supaya dapat digunakan secara efisien
serta murah dan supaya sumber – sumber produktif ini dapat dikembangkan
sepanjang waktu, untuk menghasilkan barang dan jasa secara terus
menerus. Jika yang menjadi tujuan adalah peningkatan produksi dari
barang yang langka maka bantuan harus diberikan kepada pengusaha modern
sehingga akan segera menghasilkan komoditi industri yang akan memberikan
nilai tambah yang besar.
“Hal ini merupakan keputusan yang diambil berdasarkan ilmu ekonomi
tradisional yang mengutamakan peningkatan sumber atau barang langka”
2. Ekonomi politik
Ekonomi politik lebih luas dari pada ekonomi tradisional. Yang
dipelajari antara lain adalah proses – proses sosial dan institusional
dimana kelompok – kelompok elit ekonomi politik berusaha mempengaruhi
keputusan untuk mengalokasikan sumber – sumber produktif langka untuk
masa sekarang atau mendatang, baik untuk kepentingan kelompok tau
kepentingan masyarakat luas. Dengan demikian ilmu ekonomi politik
membahas hubungan politik dan ekonomi dengan tekanan pada peran
kekuasaan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
3. Ekonomi pembangunan
3. Ekonomi pembangunan
Ekonomi pembangunan berurusan dengan mekanisme ekonomi, sosial dan
institusional, baik disektor pemerintahan atau swasta untuk menciptakan
perbaikan – perbaikan yang luas dan luas dalam taraf hidup masyarakat
miskin yang kekurangan makan dan buta huruf di Asia, Afrika dan Amerika
latin. Ekonomi pembangunan dengan demikian berurusan dengan perubahan
struktural dan institusional yang cepat dan meliputi seluruh masyarakat
supaya hasil pembangunan dapat dilaksanakan dengan efisien untuk
dibagikan kepada rakyat banyak. Ekonomi pembangunan menekankan peran
pemerintah dalam membuat perencanaan ekonomi yang terkoordinir yang
didasarkan pada dukungan yang luas baik dari dalam negeri dan luar
negeri.
Dalam ekonomi Pembangunan, masalah politik dan kebudayaan serta
keterkaitan dengan sistem perekonomian internasional masuk dalam
pembahasannya. Juga pengertian pengefisiensian dan pengembangan sumber –
sumber produktif yang langka ditegaskan sasarannya yakni untuk
kepentingan rakyat miskin. Dengan demikian dalam ekonomi pembangunan
yang terpenting bahkan yang utama yaitu distribusi yang merata dari
hasil – hasil produksi menjadi sangat penting.
IV. PEMBANGUNAN : FAKTOR MANUSIA
Pembangunan yang sebenarnya meliputi dua unsur pokok yaitu masalah
materi yang mau dihasilkan dan di bagi serta masalah manusia yang
menjadi pengambil inisiatif yang menjadi manusia pembangun. Pembicaraan
tentang manusia disini lebih menekankan aspek keterampilan. Denngan
demikian, masalah manusia dilihat sebagai masalah teknis untuk
peningkatan keterampilan. Yang kurang di persoalkan adalah bagaimana
menciptakan kondisi lingkungan, baik lingkungan politik maupun
lingkungan budaya yang bisa mendorong lahirnya manusia kreatif.
Hanya dengan menciptakan suasana aman dan sebagainya maka manusia
dapat kreatif. Pembangunan pada akhirnya juga harus ditujukan pada
pembangunan manusia. Manusia yang di bangun adalah mansia yang kreatif.
Untuk dapat kraetif manusia tersebut harus merasa bahagia, aman, dan
bebas dari rasa takut.
(Arief budiman.1995.Teori Pembangunan dunia Ketiga.Jakarta:PT Gramedia)
Trims.
Admin
Komentar
Posting Komentar