Info Pramuka/PMR : Materi Luka dan Cedera Alat Gerak | Junait

Oleh
Junait, S.Pd., M.Si.
PENUTUP LUKA DAN PEMBALUT
PENUTUP LUKA
Penutup luka adalah bahan yang diletakkan tepat diatas luka. Penutup luka memiliki beberapa jenis yaitu :
  • Penutup luka
Bahan kedap air dan udara yang dipakai pada luka untuk mencegah keluar masuknya udara dan menjaga kelembaban organ dalam.
  • Penutup luka tebal bantalan penutup luka
Setumpuk bahan penutup luka setebal ± 2 – 3 cm
Fungsi penutup luka :
  1. Membantu mengendalikan perdarahan
  2. Mencegah kontaminasi lebih lanjut
  3. mempercepat penyembuhan
  4. mengurangi nyeri
PEMBALUT
Pembalut adalah bahan yang digunakan untuk mempertahankan penutup luka. Bahan pembalut dibuat dari bermacam materi kain.
Pengertian :
Adalah bahan dari kain yang tidak berkapur, kelihatannya tipis, sifatnya lemas dan keadaannya kuat.
Tujuan Pembalut :
  1. Mengurangi resiko kerusakan jaringan yang telah ada sehingga mencegah maut
  2. Mengurangi rasa nyeri/sakit
  3. Mencegah cacat dan infeksi
Guna Pembalut :
  1. Untuk menutup luka agar jangan terkena debu atau kotoran
  2. Untuk menekan, menarik, menahan/mengunci
  3. Untuk mengistirahatkan agar anggota tubuh tidak bergerak
Fungsi Pembalut :
1)                              Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan
2)                              Mempertahankan penutup luka pada tempatnya
3)                              Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera
Indikasi Pembalutan :
Menghentikan perdarahan, melindungi luka dari bakteri / kuman, dan mengurangi rasa nyeri pada luka.
Beberapa jenis pembalut :
§  Mitela ( pembalut segitiga )
                        Biasa                           Plantenga                                Funda
  • Pembalut plester
  • Pembalut pita/gulung
  • Pembalut cepat
  • Pembalut tabung/tubuler
  • Pembalut penekan
Penggunaan pembalutan/penekanan :
Kombinasi penutup luka dan pembalut dapat juga dipakai untuk membantu melakukan tekanan langsung pada kasus perdarahan
Langkah – langkahnya :
  1. Tempatkan beberapa penutup luka kasa steril langsung diatas luka dan tekan
  2. Beri bantalan penutup luka
  3. Gunakan pembalut untuk menahan penutup luka
  4. Periksa denyut nadi ujung bawah daerah luka ( distal )
Cedera Kepala
Adalah semua kejadian pada daerah kepala yang dapat mengakibatkan terganggunya fungsi otak baik ringan maupun berat
Cedera Kulit Kepala
Dalam melakukan perawatan pada cedera kulit kepala penolong harus mengenali dengan baik keadaan yang sedang dihadapinya terutama berhubungan dengan ada tidaknya patah tulang tengkorak yang menyertai luka pada daerah tersebut.
Hal yang harus mendapat perhatian adalah bila penolong mencurigai terjadinya patah tulang tengkorak adalah :
  1. Jangan coba bersihkan kulit kepala
  2. Jangan lakukan penekanan langsung
Perawatan Luka Kulit Kepala :
  1. Kendalikan perdarahan dengan penekanan langsung pada luka dan beri penutup luka. Bila curiga ada perdarahan yang disertai patah tulang tengkorak terbuka, maka gunakan bantalan yang tebal untuk menghentikan perdarahan.
  2. Pasang pembalut.
  3. Tinggikan, bila ada patah tulang tengkorak, cedera tulang belakang atau dada. Tetapi jangan posisikan penderita tidak sadar dengan kepala bahu relatif lebih tinggi.
Perawatan Luka Wajah :
Pada luka didaerah wajah harus diwaspadai terjadinya perdarahan dibagian dalam, seperti mulut dan saluran napas atau yang memungkinkan terjadinya gangguan jalan napas.
Langkah – langkahnya :
  1. Awasi jalan napas
  2. Kendalikan perdarahan
  3. Beri penutup luka dan balut
Benda Tertancap di Pipi
Seperti telah disebutkan diatas benda yang menancap tidak boleh dicabut. Dalam pertolongan pertama ada satu keadaan yang membutuhkan tindakan penolong untuk mencabut benda yang menancap yaitu bila hal ini terjadi pada pipi. Hal ini hanya dilakukan bila penolong menilai bahwa benda yang menancap menghalangi jalan napas.
Caranya :
  1. Lihat ke dalam mulut apakah benda menancap menembus dinding pipi
  2. Jangan mencabut benda yang menancap kecuali menghalangi jalan napas, lakukan penelitian dengan teliti
  3. Bila dianggap perlu untuk mencabut, tarik dengan aman kearah yang paling memungkinkan
  4. Bila benda yang menembus dan sulit dicabut, stabilisasi benda tersebut
  5. Miringkan kepala kecuali ada cedera leher dan tulang belakang
  6. Jika benda dicabut, tempatkan penutup luka didalam ( antara gigi dan pipi )
  7. Beri penutup luka diluar dan balut
  8. Rujuk ke fasilitas kesehatan
Cedera Mata
Mata merupakan salah satu alat tubuh yang sangat penting. Adakalanya alat ini mengalami cedera baik pada bagian luarnya seperti kelopak mata, maupun pada bola mata itu sendiri. Beberapa hal yang harus menjadi perhatian penolong adalah :
  1. Jangan lakukan penekanan langsung terutama bila bola mata juga mengalami cedera
  2. Bila mata ada benda tertaman atau luka sayat, jangan berupaya membersihkan mata
  3. Jangan cabut benda yang menancap
  4. Jangan berupaya memasukkan bola mata yang keluar
  5. Kurangi gerakan mata
  6. Tutup juga mata yang sehat untuk mencegah gerakan mata yang sakit. Ingat gerakan mata bersifat simultan kiri dan kanan
  7. Rujuk ke fasilitas kesehatan
Cedera Perut
Bila melihat bentuk tubuh manusia, maka jelas bahwa daerah perut merupakan bagian tubuh yang paling lemah perlindungannya. Ruda paksa didaerah perut akan dengan mudah mengakibatkan alat dalam tubuh didaerah ini ikut mengalami cedera. Jangan tertipu oleh tampilan penderita, sebab dampak ruda paksa pada daerah perut seringkali tidak menunjukan gejala langsung, namun baru terlihat beberapa waktu kemudia.
Gejala dan tanda yang mungkin ditemukan pada cedera perut adalah :
1.      Nyeri dan Kejang Perut
2.      Nyeri tekan pada dinding perut
3.      Memar
4.      Ada luka terbuka
5.      Muntah darah
6.      Gejala dan tanda syok
7.      Penderita memegang dan melindungi perut
8.      Penderita berbaring dengan tungkai tertekuk
9.      Pada luka terbuka mungkin terlihat adanya organ dalam perut keluar ( Umumnya usus )
Perawatan luka terbuka pada dinding perut
  1. Kontrol perdarahan luar bila memungkinkan
  2. Terlentangkan dengan tungkai tertekuk
  3. Atasi syok jika ada dan periksa berkala
  4. Waspadai muntah
  5. Jangan sentuh atau coba memasukan organ yang keluar
  6. Organ yang keluar sebaiknya ditutup dengan penutup luka yang besar atau dengan kain bersih (steril) yang sudah dibasahi dengan air suam-suam kuku, lalu ditutup dengan penutup kedap untuk mencegah organ tersebut mongering 
  7. Bila perlu selimuti bagian perut untuk mencegah kehilangan panas
  8. Jangan mencabut benda asing yang menancap
  9. Beri Oksigen bila ada
  10. Transportasi dalam posisi tersebut di atas, segera mungkin rujuk ke fasilitas kesehatan
  11. Teruskan periksa berkala
Perawatan luka tertutup pada dinding perut
  1. Terlentangkan pasien dengan tungkai tertekuk
  2. Pertahankan jalan napas tetap terbuka
  3. Awasi muntahan yang terjadi
  4. Atasi syok
  5. Beri oksigen bila ada
  6. Transportasi dalam posisi tersebut di atas ke fasilitas kesehatan
  7. Jangan beri makanan atau minuman
Cedera Spinal
Adalah semua cedera yang berhubungan dengan tulang belakang, mulai dari tulang leher sampai tulang ekor termasuk persyarafan didalamnya.
Cedera Leher
Adalah luka terbuka yang besar pada leher dapat mengakibatkan masuknya udara ke dalam peredaran darah yang dikenal sebagai embolin udara.
Cedera Dada
Adalah yang terjadi akibat benturan dengan benda tumpul atau tertusuk yang pada dasarnya semua akan mengarah ke gangguan sistem pernapasan yang dapat berakibat fatal.
CEDERA ALAT GERAK
Secara umum cedera alat gerak adalah berupa :
  1. Patah Tulang
  2. Kepala Sendi atau Ujung Tulang keluar dari sendi ( Cerai sendi, Dislokasi )
  3. Otot atau sambungan ototnya teregang melebihi batas normal ( terkilir otot, strain )
  4. Robek atau putusnya jaringan ikat disekitar sendi ( terkilir sendi, Sprain )
1. PATAH TULANG
Patah tulang ialah terputusnya jaringan tulang baik seluruhnya atau hanya sebagian saja.
Penyebab :
-          Terjadinya gaya yang melampaui batas elastisitas jaringan tulang sehingga jaringan tulang rusak. Gaya tersebut umumnya terjadi akibat kekerasan dari luar misalnya terpukul, terkena benda keras, tertembak, terjatuh dan sebagainya.
Cedera dapat terjadi karena :
  1. Gaya langsung
  2. Gaya tidak langsung
  3. Gaya puntir
Jenis Patah Tulang
  1. Patah Tulang tertutup
Tidak ada luka, permukaan kulit tidak rusak/masih utuh, sehingga bagian tulang yang patah tidak berhubungan langsung dengan udara.
  1. Patah tulang terbuka
Ada luka, permukaan kulit diatas atau dekat dengan bagian yang patah rusak, sehingga bagian tulang yang patah berhubungan dengan udara. Akan tetapi tulang yang patah tidak selalu terlihat atau menonjol keluar.
Tanda – tanda Patah Tulang
  1. Bagian yang patah membengkak
  2. Daerah yang patah nyeri bila ditekan
  3. Terjadi perubahan bentuk pada anggota badan yang patah
  4. Anggota bagian yang patah mengalami gangguan fungsi
Bentuk Patah Tulang
  1. Patah Tulang tertutup ( Fractura non Complicata )
-     Tidak ada luka, permukaan kulit tidak rusak
  1. Patah tulang terbuka ( Fractura Complicata )
-          Ujung tulang yang patah menonjol keluar dan ada luka
Tanda – Tanda Patah Tulang Tengkorak
  1. Penglihatan kabur
  2. Nyeri Kepala
  3. Korban bingung/lupa
  4. Kadang sampai tidak sadar
  5. Pada keadaan yang parah ada pendarahan di telinga, hidung dan mulut
  6. Kadang – kadang disertai muntah
Tanda – Tanda Patah Tulang Leher
  1. Korban tidak dapat menggerakan jari – jari tangan
  2. Bahu kesemutan dan nyeri
Tanda – Tanda Patah Tulang Selangka
  1. Korban tidak dapat mengangkat tangan sampai ke atas bahu
  2. Daerah yang patah nyeri bila ditekan, lengan sakit bila digerakan
  3. Badan selalu miring ke arah bagian yang patah
Tanda – Tanda Patah Tulang Iga / Tulang Rusuk
  1. Nyeri pada pergerakan dada dan bernapas atau batuk
  2. Daerah yang patah berwarna kemerahan dan bengkak
Tanda – Tanda Patah Tulang Pinggul
  1. Nyeri di daerah atas kemaluan bila korban mencoba duduk atau berdiri
  2. Kadang tidak mampu menggerakan kaki dan terasa kesemutan
2. CERAI SENDI ( DISLOKASI )
Adalah keluarnya kepala sendi dan mangkuk sendi atau keluarnya ujung tulang dan sendinya.
Penyebab
Karena sendi teregang melebihi batas normal
Gejala Umum
Secara umum berupa gejala dan tanda patah tulang yang terbatas pada daerah sendi
3. TERKILIR ATAU KESELEO
Terkilir atau keseleo ada dua macam :
  1. Terkilir Sendi ( Sprain )
Adalah robeknya atau putusnya jaringan ikat sekitar sendi karena sendi teregang melebihi batas normal.
Penyebab
Terpeleset, gerakan yang salah sehingga menyebabkan sendi teregang melampaui gerakan normal.
Gejala dan Tanda
1.      Nyeri bengkak
2.      Bengkak
3.      Nyeri tekan
4.      Warna kulit merah kebiruan
  1. Terkilir Otot ( Strain )
Adalah robeknya jaringan otot pada bagian tendon ( ekor otot ) karena teregang melebihi batas normal.
Penyebab
Umumnya terjadi karena pembebanan secara tiba – tiba pada otot tertentu. Merupakan salah satu cedera olah raga yang paling sering terjadi karena :
  1. Latihan peregangan tak cukup
  2. Latihan peregangan tak benar
  3. Teregang melampaui kemampuan
  4. Gerakan yang tak benar
Gejala dan Tanda
  1. Nyeri yang tajam dan mendadak pada daerah otot tertentu
  2. Nyeri melebar keluar dengan kejang atau kaku otot
  3. Bengkak pada daerah cedera 
Semoga Bermanfaat
Admin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filsafat Islam Mazhab QOM

PROGRAM KERJA KEPALA PERPUSTAKAAN SMPN 1 KODEOHA | Junait Blog